Dani , adalah nama
seorang temanku yang kini sedang duduk di bangku kelas X sama seperti diriku.
Ia mengalami masa-masa yang penuh perbedaan dengan aku dan teman-teman yang
lainnya, walaupun mungkin ada yang senasib dengannya mugkin di tempat lain atau
dimana. Ia seangkatan denganku dan waktu masih di jenjang SMP dia berada satu
sekolah denganku.
Kebetulan
atau tidaknya, kami bisa saling mengenal sejak kelas 7, walaupun tidak pernah 1
kelas selama 3 tahun di SMP, namun kami mengikuti suatu organisasi semacam OSIS
yang berada di sekolah SMP kami. Yang membuat aku dan Dani saling kenal dan
sering bercakap-cakapan entah apa yang dibicarakan yang penting saya selalu
merasa mudeng dengan apa yang kami bicarakan. Dani adalah seorang gadget mania
dan penggemar musik terutama dengan alat musik gitar, ia sangat pandai dan
lincah dalam memainkannya .
Semakin
lama-kelamaan, Dani sering dijauhi oleh teman-temannya dan hanya beberapa orang
saja termasuk aku yang menjadi temannya, karena aku memang ingin tidak pilih
kasih terhadap siapapun. Jika
kuperhatikan, sebab dari teman-teman yang lainnya menjauhi Dani adalah karena
ia pernah tampil sebagai orang yang kadang norak dan memang dia adalah tipe
orang yang kurang suka dengan bermain suatu permainan yang biasa dilakukan
anak-anak remaja misalnya seperti sepak bola atau lainnya ia juga kurang begitu
bagus dalam prestasi akademiknya,
namun mungkin ada alasan lain dibalik itu
tapi aku tidak mengetahuinya. Sebenarnya ia adalah anak yang baik dan terlihat
seperti orang biasa saja bagiku. Jika ada temannya yang dirasa menjauhinya maka
Dani akan merespon sebaliknya, dia terus mencoba untuk dapat berteman. Bila
gagal Dani tetap merasa nyaman-nyaman saja karena ia yakin bahwa jika kita baik
terhadap orang lain maka orang lain itu juga akan baik terhadap kita.
Aku
pernah bertanya dengannya dengan bahasa sehari-hari kami, bahasa jawa “ Dan,
kowe kok ra tau dolan bareng kanca-kancamu sek lanang e?”
Ia
menjawab pertanyaanku dengan ekspresi biasa saja “ Lha wong do take ajak
ngomong apek-apek le do njawab celelekan e,
”
Aku
bertanya lagi “ lha trus responmu piye?”
Jawabannya
sangat cuek ”yo wis , rasah digagas meneh ”
“
o ngono, sabar yo.. hahahaha” ,jawabku sambil bercanda dengannya
Aku
malah merasa beruntung bisa berteman dengannya, karena aku sering diajarinya
menggunakan aplikasi-aplikasi komputer seperti contohnya menggunakan Adobe
Photoshop, awalnya aku tidak paham sama sekali namun aku berdiskusi dan diajar
olehnya hingga sampai sekarang aku sudah bisa menggunakannya. Memang dia punya
kelebihan yang menonjol yang sampai sekarang mungkin bisa menjadi karir nya,
yaitu menulis dan menggunakan gadget terutama dalam blogger/dunia maya. Ia
sangat suka dengan menulis dan mengkombinasikannya dengan gadget. Dengan bakat
menggambarku, kami pernah bekerja sama dalam membuat sebuah blogger, dimana aku
diminta olehnya untuk membuat gambar sebagai maskot bloggernya.
Awalnya
ia menjadi seorang gitaris band di sekolah kami, namun setelah kelulusannya ia
jarang aktif lagi bermain musik karena juga kesibukanya dan teman-teman band
nya sudah semakin bertambah ,tetapi sebelumnya ia pernah mencoba menjadi
seorang penulis novel, ia mendapat dukungan dari salah satu guru kami, akan
tetapi kendala apa aku tidak tahu, yang jelas karyanya yang ia buat gagal dan
ia sampai sekarang mungkin tidak menulis novel lagi.
Di
jenjang SMA ini, aku pernah sekali bermain ke rumahnya, kami bercakap-cakapan
mengenai banyak hal. Aku bertanya tentang prestasi apa yang sudah ia raih di
SMAnya sekarang ini dan ia menjawab
“
Alhamdulillah , berkat kemauanku dolanan blogger, wingi aku berhasil Juara 1
lomba blogger”.
Aku
merespon “ wah, selamat masbroo….sip”
Dan
ia juga mengatakan bahwa ia dapat meraih prestasi ranking 1 di kelasnya. Aku
merasa sangat beruntung sekali bisa mengenalnya, walaupun di mata orang lain ia
berbeda, tetapi di mataku ia sama seperti yang lainnya
Amanat yang bisa kita ambil dari cerita tersebut adalah :
“perbedaan bukanlah hal yang dapat menghambat kita untuk terus melangkah ke
depan, dengan semangat dan kemauan pasti kita bisa meraih keberhasilan yang
kita inginkan”
0 komentar:
Posting Komentar